5 Pertimbangan Sebelum Membeli Kamera SLR
Memilih kamera SLR digital yang tepat adalah urusan pelik
tersendiri dengan banjirnya merk dan tipe kamera di pasar. Saat ini (Nov
2009) paling tidak ada 10 perusahaan pembuat kamera (Canon, Fujifilm,
Leica, Nikon, Olympus, Panasonic, Pentax, Samsung, Sigma, dan Sony) dan
total sekitar 40 jenis SLR.
Kami akan coba mengurai beberapa faktor non-teknis yang patut di
pertimbangkan sebelum menentukan pilihan kamera SLR yang akan dibeli:
Jika ayah saya memberi warisan lensa
Ya, jika ayah anda memberi warisan lensa dari era film, ini bisa
mengubah keputusan. Beberapa kamera SLR digital saat ini tetap
kompatibel dengan lensa pada era kamera autofokus film. SLR digital
merek Canon, Nikon, Pentax dan Minolta (sekarang Sony) akan kompatibel
dengan lensa yang diperuntukkan untuk kamera SLR autofokus mereka di
jaman film. Bawalah lensa tua tadi ke toko kamera untuk memastikan
kompabilitas dengan kamera yang akan dibeli.
Kamera apakah yang sering dipakai teman – teman?
Kamera yang sering dipakai teman – teman juga bisa mempengaruhi
keputusan kita. Jika teman-teman banyak memakai Canon, misalnya, belilah
Canon. Jika mereka memakai Nikon, belilah Nikon. Ini akan memudahkan
kita dalam kasus “meminjam lensa gratis.” Sebuah trik dasar yang layak
dicoba, namun lebih baik jika istilah-nya diganti menjadi “saling
bertukar lensa.” Jadi kita tidak modal dengkul saja.
Kemudahan dalam servis dan purna jual
Usahakan sebisa mungkin anda membeli kamera dari toko lokal di kota
anda, kalaupun tidak usahakan membeli dari kota terdekat. Saat kamera
butuh diservis atau di bersihkan sensornya misalnya, pelayanan akan
lebih cepat dibandingkan harus mengirimkannya via paket dsb. Di samping
itu, kita mungkin diperbolehkan meminjam gratis kamera cadangan yang
disediakan toko selama kamera diservis (karena servis kamera biasanya
butuh waktu yang cukup lama). Hal ini kadang lebih penting dibanding
selisih harga yang tidak terlalu banyak. Juga layak dipertimbangkan
adalah seberapa baik reputasi sebuah produsen kamera melayani keluhan
pelanggannya.
Berapa anggaran kita
Anggaran merupakan faktor penting dalam menentukan kamera yang akan
dibeli. Berdamai-lah dengan uang, membangun sistem SLR tidak hanya
membutuhkan kamera, namun juga lensa dan beberapa aksesori penting
lainnya (software pengolah foto, komputer, tripod, filter, flash, tas
kamera, batere cadangan dll). Kalau dikantong ada Rp.20 Juta, tidak
bijak kalau semuanya dihabiskan untuk kamera saja. Membangun sistem SLR
adalah jalan panjang yang bisa menguras isi kantong jika tidak disiplin
anggaran. Ada saran dari fotografer senior bahwa memiliki lensa yang
berkualitas membuat foto kita lebih bagus dibanding jika memiliki kamera
bagus namun lensanya jelek.
Seberapa serius anda
Penting ditanyakan adalah seberapa serius anda ingin terjun ke dunia
fotografi. Jika sejak awal anda ingin terjun serius ke dalam fotografi,
jangan jauh – jauh dari Nikon atau Canon. Kedua produsen ini adalah
penguasa pasar kamera SLR. Delapan dari 10 kamera SLR memiliki logo
Canon atau Nikon di body-nya (masing-masing sekitar 40%). kenapa mereka
bisa sebegitu dominan? jawabannya adalah karena mereka juga serius.
Fotografer pro pada waktunya akan memerlukan lensa atau aksesori khusus
untuk memenuhi kebutuhan kerjanya. Flash khusus macro atau lensa 600mm
dengan stabilizer misalnya, Nikon dan Canon menyediakan beragam aksesori
yang bisa memenuhi kebutuhan kita, dan lebih penting lagi stok-nya
tersedia di kota kita (atau paling tidak di Jakarta). Berbeda kalau kita
tidak punya tuntutan “segila” itu, saya rasa salah satu dari 9 merek
diatas akan mampu mencukupi kebutuhan kita.
0 komentar:
Posting Komentar