Nikon 1, sistem kamera mini baru dari Nikon
Setelah lama ditunggu, akhirnya Nikon memutuskan untuk ikut terjun di dunia kamera miniatur DSLR alias kamera mirrorless,
menyusul langkah Olympus, Panasonic, Sony, Samsung dan Pentax yang
lebih dahulu hadir. Hal ini menepis anggapan kalau Nikon tidak akan mau
membuat kamera mirrorless karena sudah nyaman dengan penjualan
kamera DSLR mereka. Untuk langkah awal Nikon meluncurkan format baru
bernama Nikon 1 dengan diawali oleh dua tipe kamera yaitu Nikon V1 dan Nikon J1 dengan lensa yang tentunya bisa dilepas. Seperti apa kamera Nikon 1 ini? Simak selengkapnya.
Inilah spesifikasi dasar dari kamera Nikon mirrorless yang baru saja diluncurkan :
- nama : Nikon 1
- format kamera : mirrorless (tanpa cermin seperti di DSLR)
- pilihan produk : J1 (kamera saku ekonomis) dan V1 (kamera saku premium)
- nama mount lensa : Nikon CX
- jenis sensor : CMOS
- ukuran sensor : 13.2 x 8.8mm
- crop factor : 2,7x
- lensa kit : 1 Nikkor 10-30mm VR (setara 28-80mm)
- lensa lain yang sudah tersedia : Lensa tele 30-110mm VR (setara 80-300mm), lensa fix 10mm dan lensa 10-100mm VR (setara 28-280mm).
Add caption |
Nikon 1 hadir dengan mengisi celah antara kamera mirrorless bersensor Four Thirds (sensor besar) dan kamera Pentax Q (sensor kecil). Dari ukuran sensor yang dipilih Nikon, dihasilkan crop factor yang baru yaitu 2,7x bernama Nikon CX
sehingga untuk mendapatkan lensa yang punya rentang fokal 28-80mm Nikon
harus membuat lensa sangat wide yaitu 10-30mm. Padahal kubu Four Thirds yang punya 2x crop factor
saja kesulitan untuk membuat lensa wide. Maka format CX ini memang
lebih cocok untuk rentang fokal tele, terbukti lensa tele yang setara
dengan 80-300mm cukup diwujudkan dengan membuat lensa 30-110mm saja.
Keuntungan sensor Nikon 1 adalah memungkinkan untuk dibuat lensa yang
berukuran lumayan kecil, seperti gambar di atas. Bandingkan dengan
format Sony NEX yang lensanya saja sudah besar.
Ukuran sensor Nikon 1 yang lebih besar
dari sensor kamera saku (lihat gambar di atas) bisa membawa keuntungan
lain yaitu semestinya sanggup memberi hasil foto yang relatif bersih
dari noise di ISO menengah (sampai dengan ISO 400). Setidaknya ISO 800
bisa dipakai bila terpaksa, dengan noise yang masih bisa ditolerir.
Sebagai pembanding, kamera saku akan mulai noise di ISO 200, sedangkan
kamera DSLR mulai noise di ISO 800. Tapi sensor Nikon 1 masih kurang
memadai untuk mendapatkan kesan foto yang namanya bokeh atau latar belakang yang blur, meski memakai bukaan besar sekalipun.
Lalu untuk siapa Nikon membuat kamera mirrorless ini? Pada dasarnya bukan hal yang mudah untuk meminta para fotografer beralih dari DSLR ke kamera mirrorless. Alasan utama adalah harga kamera mirrorless
yang bahkan masih lebih mahal dari kamera DSLR pemula. Alasan lain
adalah kurangnya pilihan lensa dan tidak semua orang rela meninggalkan
kenyamanan mengintip melalui jendela bidik optik. Nikon sadar betul akan
hal itu dan dari awal tidak menargetkan para pecinta DSLR Nikon untuk
memiliki Nikon 1. DSLR Nikon ditujukan untuk mereka yang hobi fotografi
sampai fotografer kelas pro, sedang Nikon 1 lebih diposisikan sebagai
pengisi celah antara kamera saku dan DSLR. Maka itu Nikon 1 akan disukai
oleh mereka yang tidak ingin memiliki DSLR (mungkin karena ukurannya atau karena tidak ingin pusing memilih lensa), mereka yang mencari kamera kecil yang lensanya bisa dilepas namun hasilnya tetap memenuhi standar, atau mereka yang ingin memanfaatkan kameranya untuk foto maupun video namun mudah digunakan (point and shoot).
Bila anda ingin mengenal lebih dekat dengan keluarga baru Nikon ini, berikut kami sampaikan juga spesifikasi keduanya :
Nikon J1
- sensor 10 MP CMOS
- 73 titik AF (hybrid-dengan deteksi fasa dan deteksi kontras) tercepat di dunia
- prosesor dual core Expeed 3
- layar 3 inci, 461 ribu piksel
- ada manual mode dan RAW tapi diakses lewat menu
- burst 10 fps
- ISO 100-3200, bisa ditingkatkan sampai ISO 6400
- lampu kilat dengan Guide Number 5
- full HD video, audio stereo, H.264
- baterai EN-EL20, bisa hingga 230 kali jepret
- dijual seharga 6 jutaan dengan lensa kit 10-30mm
Nikon V1 sama seperti J1 kecuali :
- bodi berbalut magnesium-alloy
- resolusi layar 900 ribu piksel
- ada jendela bidik elektronik dengan resolusi tinggi
- ada shutter mekanik
- tidak ada lampu kilat built-in
- ada input untuk mikrofon stereo
- baterai EN-EL15, bisa sampai 400 kali jepret
- dijual seharga 8 jutaan dengan lensa kit 10-30mm
Pemilik
flash Nikon tampaknya harus gigit jari karena untuk bisa memasang flash
di Nikon V1 perlu membeli lampu kilat SB-N5 seharga 1 jutaan yang bisa
dipasang di Accesory Port. Untungnya flash SB-N5 ini serba
bisa, yaitu berfungsi sebagai flash dan LED untuk rekam video. Kepala
flashnya juga bisa diputar kiri kanan maupun ke atas bawah untuk teknik bouncing
/ menembakkan flash ke langit-langit. Uniknya, meski flash ini adalah
eksternal namun tidak memiliki baterai sehingga dalam bekerja dia
mengambil daya dari baterai yang ada di kamera.
Semuanya kembali ke pasar. Pasarlah yang
akan menentukan apakah Nikon 1 akan sukses atau gagal. Dengan harga
jualnya, kita bisa memilih DSLR kit seperti Nikon D5100 atau mirrorless
lain seperti Lumix GF-3 atau Olympus E-PL3. Persaingan bakal ketat,
tapi Nikon bukan tanpa persiapan untuk terjun di dunia baru ini. Nikon
bahkan sudah mempersiapkan berbagai lensa dan aksesori khusus untuk
format ini. Kalaupun Nikon 1 akan gagal, setidaknya Nikon sudah mencoba
mengisi semua segmen mulai dari kamera saku, kamera DSLR dan kamera mirrorless. Bagaimana dengan sikap yang akan diambil Canon sebagai pesaing Nikon, apakah juga akan berani membuat kamera mirrorless
0 komentar:
Posting Komentar