DSLR kelas pro baru : Nikon D3S dan Canon EOS 1D mark IV
Gajah
bertarung dengan gajah, mungkin itulah istilah yang bisa mewakili
perang dua merk DSLR kondang, Nikon vs Canon, saat keduanya meluncurkan
kamera DSLR tercanggih dan terbarunya. Seperti biasa, saat salah satu
meluncurkan produk baru, maka satu lagi segera menyusul. Kali ini Nikon
lebih dahulu meluncurkan versi penerus D3 dengan fitur video yang
bernama D3S dan disusul keesokan harinya dengan produk baru dari Canon yang bernama EOS 1D mark IV.
Keduanya merupakan DSLR berbadan besar dengan vertical grip
terintegrasi, material bodi kokoh berbalut magnesium alloy, dan keduanya
sudah dilengkapi fitur HD movie.
Beberapa hal yang menarik dari Nikon D3S :
- format FX (full frame) namun resolusi tergolong rendah yaitu 12 MP saja (DSLR full frame merk lain sudah mencapai tingkat 24 MP) sehingga noise bisa ditekan serendah mungkin dan ISO tertinggi yaitu ISO 102.4000 masih layak dipakai.
- cocok untuk pro yang perlu memotret kecepatan tinggi, berkat 51 titik AF dan 9 fps burst mode
- mampu merekam HD movie 24 fps, sensor FX yang sensitif mampu merekam video meski cahaya sekitar sangat redup
Adapun hal-hal utama yang diperkenalkan Canon pada EOS 1D mark IV :
- format APS-H (crop factor 1.3x) resolusi 16 MP
- 45 titik AF dengan 39 diantaranya berjenis cross type
- dual Digic IV prosesor dengan 14 bit AD conversion
- merekam HD movie 1080i dengan 24 atau 30 fps
- sangat cepat dengan 10 fps burst mode
Bila anda seorang profesional, anda
mestinya akan merasa dimanjakan dengan pilihan kamera yang ada. Mengapa?
Karena keduanya punya kemiripan spesifikasi yang begitu banyak, seperti
:
- fitur manual lengkap (tentu saja)
- usia shutter 300.000 kali jepret
- LCD 3 inci, 920ribu piksel
- finder 100%
- ISO maksimum 102.400
- dual slot memori
- live-view, anti debu dan HD movie
- keduanya tanpa lampu kilat built-in
- harga bersaing, sekitar 50 juta rupiah
0 komentar:
Posting Komentar