5 Settingan Yang Harus Diperiksa Sebelum Mulai Memotret
- Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 100 saja cukup
- Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangan lampu neon
Ada 5 hal mendasar yang harus selalu kita periksa sebelum jari kita memencet tombol shutter pertama kali. Silahkan:
1. Periksa Settingan White Balance Anda
Memahami Pengertian White Balance
Setiap pemilik kamera digital atau
handphone kelas menengah yang dilengkapi kamera, paling tidak pernah
menemui istilah white balance. Jadi apa itu white balance? Kenapa harus
peduli?
Oke mari kita bahas dengan cara yang gampang dan aplikatif.
White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto. Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin. Jadi, white balance berpengaruh terhadap warna foto.
White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto. Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin. Jadi, white balance berpengaruh terhadap warna foto.
Agar lebih jelas silahkan lihat contoh foto dibawah ini:
Ketiga
foto diatas adalah foto yang identik, bahkan ketiganya berasal hanya
dari satu foto. Saya hanya mengubah setting white balance-nya dan
hasilnya: ketiganya sangat berbeda warnanya. Foto A tampak sangat
kebiruan, foto B terlihat cukup normal dan foto C terlihat
kekuning-kuningan.
Perhatikan warna cahaya lampu neon dan lampu
bohlam, beda bukan? itu karena masing-masing neon dan bohlam memiliki
”temperatur warna“ yang berbeda. Cahaya yang kekuningan (bohlam) disebut
hangat sementara cahaya yang kebiruan (neon) disebut dingin.
Alasan kenapa kamera memerlukan setting white
balance adalah karena kita memotret dalam kondisi pencahayaan yang
berubah-rubah. Mata telanjang kita adalah alat yang super canggih dan
mampu beradaptasi (menyeimbangkan) terhadap perubahan warna cahaya, jadi
kertas putih dimanapun akan tampak putih bagi kita. Namun kamera
tidaklah secanggih mata, karena itu kertas putih belum tentu terlihat
putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang berbeda.
Jadi tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun.
Bagaimana Cara Setting White Balance?
Setiap kamera memiliki cara setting yang berbeda, oleh karena itu anda harus merujuk pada buku manual jika memang sejauh ini belum menemukan caranya. Anda bisa mencari buku manual kamera. Kalau anda masih bingung, gunakan mode auto white balance. Kamera mungkin tidak selalu benar namun paling tidak lebih banyak benar.
Setiap kamera memiliki cara setting yang berbeda, oleh karena itu anda harus merujuk pada buku manual jika memang sejauh ini belum menemukan caranya. Anda bisa mencari buku manual kamera. Kalau anda masih bingung, gunakan mode auto white balance. Kamera mungkin tidak selalu benar namun paling tidak lebih banyak benar.
Preset
Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:
Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:
- Auto – kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari sononya oleh pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)
- Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.
- Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon.
- Daylight – biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari
- Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung
- Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.
- Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.
Beberapa kamera, terutama SLR dan prosumer, menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna).
Kita bisa memanfaatkan kertas putih untuk tujuan ini. Set white balace mode di custom atau manual, kemudian arahkan kamera supaya membidik kertas ini kemudian jepret. Kamera akan mendeteksi warna putih dan menyimpan temperaturnya, akan muncul konfirmasi di layar LCD kamera kalau setting sudah OK.
2. Hidupkan Highlight Warning Kamera
3. Periksa Setting ISO
Memahami Konsep ISO
Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat
sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO
kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba
bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah. Sebuah ISO adalah sebuah
lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki
100 lebah pekerja. Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya
memiliki 200 lebah pekerja.
Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut
cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita
menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun
saya mengeset ISO saya di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi
tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat
selesai?
Secara garis besar, saat kita menambah
setting ISO dari 100 ke 200 ( dalam aperture yang selalu konstan – kita
kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av)
, kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto
di sensor kamera kita sampai separuhnya (2kali lebih cepat), dari
shutter speed 1/125 ke 1/250 detik. Saat kita menambah lagi ISO ke 400,
kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi:1/500 detik.
Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh , kita
namakan menaikkan esksposur sebesar 1stop.
Anda bisa mencoba pengertian ini dalam kasus
aperture, cobalah set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau
melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting
ISO anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah
perubahan besaran aperture anda.
4. Periksa Setting Ukuran dan Format Foto
Format foto, apakah harus memilih JPG atau RAW juga wajib dipertimbangkan sebelum sesi foto anda dimulai.
RAW vs JPEG: Format Mana Yang Lebih Baik?
Artikel ini akan membahas secara singkat dan mudah (dijamin tidak ada persamaan matematika dan fisika) beda diantara keduanya.
Pada dasarnya kebanyakan kamera bekerja dengan cara seperti ini: Saat kita memencet tombol shutter, kamera akan merekam data mentah yang diterima sensor (baca RAW). Berdasar data ini, software di dalam kamera akan memutuskan beberapa parameter, misalnya seberapa jauh foto perlu dipertajam, setting white balance mana yang sesuai, berapa level eksposur yang dipakai, seberapa besar saturasi warna-nya dan seberapa besar beda kontrasnya dll. Hasil pengolahan data oleh software di dalam kamera ini selanjutnya dikirim ke memory card dalam bentuk file JPEG.
Sudah paham bedanya kan?
Ya, RAW adalah data mentah yang langsung ditangkap sensor sedangkan JPEG adalah data matang yang sudah diolah oleh software kamera. Jika kita memutuskan untuk memilih format RAW, berarti kita memerintahkan kamera untuk langsung mengirim data mentah dari sensor ke memory card. Dan kalau kita memilih format JPEG, berarti kita memerintahkan kamera untuk memproses data dari sensor terlebih dahulu sebelum mengirim ke memory card.
Kenapa harus ada format RAW?
Bagi sebagian besar penggemar fotografi, hasil olahan kamera seringkali sudah cukup bagus. Namun bagi kalangan profesional dan hobiis serius, mereka tidak rela kamera mengotak-atik foto yang mereka jepret. Format RAW membuat kita bisa mengubah-ubah parameter pemotretan sesuka kita. Dengan bantuan software pengolah RAW (photoshop, lightroom, GIMP, ACDSee dll), kita bisa mengubah nilai eksposur, white balance, saturasi sampai kontras untuk kemudian menyimpannya dalam format yang lain: JPG atau TIFF.
Keuntungan memakai RAW?
- Kita bisa mengotak – atik file mentah menjadi foto matang sesuai keinginan kita.
- Opsi pengolahan foto menjadi jauh lebih banyak sehingga mereka yang berjiwa super kreatif lebih terpuaskan
- Informasi yang tersimpan lebih banyak (jika anda memilih JPEG, kamera akan menghilangkan sebagian kecil data untuk memperkecil ukuran file dan mempercepat proses pengolahan)
- Kualitas foto secara keseluruhan lebih baik, ini berkaitan dengan adanya kompresi jika memakai JPEG
- Memakan kapasitas hardisk dan memory card. Karena tidak ada proses kompresi, maka ukuran file RAW jauh lebih besar dibanding JPEG (sekitar 3 sampai 4 kali lebih besar)
- Memakan waktu lebih banyak. Baik selama pemotretan (mengurangi kecepatan kamera terutama dalam mode burst) maupun selama pengolahan di komputer (karena ukuran file-nya).
- Jika anda punya hardisk diatas 500GB, memory card minimal 4GB dan sedang memotret moment (atau orang atau tempat) yang istimewa, pilihlah mode RAW
- Jika anda sedang memotret hal “biasa” atau butuh memotret berondongan (burst), atau hanya memiliki kapasitas hardisk dan memory card pas-pasan, pilihlah mode JPEG.
- Atau ambil jalan tengah jika anda punya kapasitas hardisk dan memory card yang berlebih: pilih mode RAW + JPEG (kamera akan menyimpan 2 format sekaligus)
- Format file JPEG juga mengijinkan pengolahan foto yang lumayan banyak, hanya hasil dan cakupannya tidak seluas dan sebaik RAW.
- Tersedia juga format TIFF, namun sebaiknya tidak perlu dipakai karena ukuran file-nya yang segede gajah
5. Periksa Settingan Mode Ekspposur Kamera
Memahami Mode Auto dan Scene Pada Kamera Digital
Apakah dengan itu kita tidak perlu memahami mode manual? jawabannya tergantung sejauh mana kepentingan pemotret. Namun yang jelas mode manual menawarkan fleksibiltas dan kreativitas dalam menghadapi situasi apapun dan dalam menghasilkan foto yang benar-benar sesuai dengan kehendak artistik kita. Karena foto yang benar belum tentu foto yang baik.
Oke mari kita kembali ke mode auto dan mode scene yang paling banyak digunakan:
- Mode Auto (A)Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa
- Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita)Kamera akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.
- Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga)
Mode ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan ujung lensa sedekat-dekatnya (biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail. Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup.Akan saya pakai saat:
- Saya memotret bunga, serangga, kupu-kupu, atau uang koin. Atau,
- Saya akan memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame foto saya - Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari)Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup. Akan saya gunakan ketika:- Saya memotret anak saya yang sedang menggiring bola - Saya akan memotret sebuah mobil yang sedang melaju
- Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung)Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat:- Memotret terasiring yang indah di Bali - Memotret 10 orang yang berpose didepan Candi Borobudur
- Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan)Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang. Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut menyala. Saya memakai night mode saat:- Mengambil foto dalam sebuah pesta malam - Memotret jalanan dimalam hari
- Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari.
- Mode Fireworks Tanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.
- Mode Panorama memotret urutan foto yang nantinya akan digabung sebagai panorama
Lakukan 5 persiapan diatas, maka acara hunting, sesi memotret maupun iseng-iseng memotret acara di sekitaranda akan lebih lancar dan anda juga akan terlihat lebih profesional.
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com